Distributor kitab kuning di Pulosari, Pemalang, Jawa Tengah wa 0856 0469 9205

distributor kitab


Saudara diPulosari, Pemalang, Jawa Tengah Lagi Mencari Info Toko Kitab Lengkap, Kitab Kuning Kebetulan Sekali Telah Berkunjung Di Blog Ini.



saudara diPulosari, Pemalang, Jawa Tengah, Al Hafizh Imaduddin Abul Fida Ismail bin Umar bin Katsir (Ibnu Katsir) adalah seorang ulama yang termasyhur di bidang tafsir. Beliau telah berhasil melakukan kajian tafsir dengan sangat teliti serta dilengkapi dengan hadis hadis dan riwayat riwayat terkenal. Terbukti dengan ketelitiannya dalam menafsirkan ayat ayat Al Quran yang mulia telah membuat kitab tafsirnya tersebut menjadi referensi serta bahan penelitiannya bagi seluruh kaum muslimin di penjuru|seluruh dunia}.
Beliau katakan’ “Metode penafsiran yang paling benar adalah, penafsiran al Quran dengan Al Quran. Jika anda tidak dapat menafsirkan al Quran dengan al Quran, maka seyogyannya anda menafsirkannya dengan Hadits. Dan jika tidak menemukan penafsirannya dengan hadits, maka hendaklah merujuk pada pendapat para Sahabat, karena mereka lebih faham berdasarkan konteks dan kondisi yang hanya merekalah yang menjumpainya, selain itu mereka juga memiliki ilmu yang sempurna, pengetahuan yang benar, dan amal shalih. Namun jika tidak ditemukan juga, maka kebanyakan para imam merujuk kepada pendapat para Tabi’in dan ulama sesudahnya.”
Saat kini adalah sarat yang penuh nafsu keserakahan, fitnah, terror dan cobaan. harapan manusia yang kerdil dan otak mereka yang bimbang disibukkan oleh berbagai peristiwa zaman. Pada zaman itulah peran ulama sangat dibutuhkan, mereka harus mendekatkan ilmu ilmu agama kepada generasi muda dengan berbagai cara. Diantara cara yang terbaik adalah meringkas buku buku ulama ulama terdahulu agar sejalan dengan keterbatasan waktu orang orang zaman sekarang, agar ilmu ilmu yang pernah dipahami oleh generasi yang lalu yang (tentunya generasi Islam yang lebih baik) dapat terimplementasi secara amal yang nyata.


AGEN KITAB
Dengan alasan itulah , kami ingin ikut terlibat dalam penyebaran ilmu agama ini, dan kami tawarkan sebuah kitab Tafsir monumental kepada para saudara diPulosari, Pemalang, Jawa Tengah


KONTAK PERSON :


WA : 085604699205


FB : Rudi aruy


Desi aruy


Langkah-Langkah Untuk Bisa Membaca Kitab Arab gundul

Membaca kitab arab gundul atau disebut juga kitab kuning adalah sebuah kemampuan yang seharusnya dimiliki oleh setiap __undefined__ keduanya dengan baik kecuali dengan bahasa arab, maka mempelajari ilmu bahasa arab menjadi sebuah kewajiban yang sangat mulia.

Mempelajari bahasa arab bukanlah kebutuhan yang bersifat pribadi semata, bahkan ini adalah kebutuhan umat Islam dan umat manusia. Karena dengan memahami bahasa arab dan memanfatkannya untuk mengilmui Al-Kitab dan As-Sunnah seorang muslim akan bisa mengajak manusia ke jalan Allah di atas landasan ilmu/bashirah.


Oleh karenanya, seorang penuntut ilmu yang berusaha untuk memahami bahasa kitab sucinya untuk memanfaatkan waktu dan kesempatan yang Allah berikan kepadanya sebaik-baiknya. Mungkin anda punya waktu luang satu jam atau setengah jam setiap harinya yang bisa anda gunakan untuk membaca pelajaran dan mengulang-ulang materi yang telah diberikan. Sungguh itu adalah amalan yang sangat berharga bagi anda.
Fokus Terhadap Pelajaran dan Belajar Secara Bertahap

Terkadang dijumpai sebagian orang yang telah lama mengikuti pengajian dan bahkan sempat belajar bahasa arab berkali-kali akan tetapi masih saja belum bisa membaca kitab. Diantara sebab utama yang banyak terjadi di lapangan adalah dikarenakan tidak fokusnya mereka dalam belajar. Mereka bersemangat akan tetapi tidak mengerti bagaimana menyalurkan semangatnya. Sehingga mereka aktif pengajian kesana kemari namun ilmu bahasa arab dan kemampuan baca kitabnya tidak kunjung bertambah.

Tentu saja, yang kita maksudkan di sini adalah orang-orang yang masih memiliki kemampuan untuk belajar. Bukan orang yang sudah pikun yang sering lupa atau orang gila yang tidak sadar apa yang dia ucapkan atau lakukan. Sebab mereka adalah para pemuda dan belum memasuki jenjang lansia. Tidak jarang pula kita dapati mereka adalah orang yang aktif mengurus kajian dan menggerakkan berbagai kegiatan islam dan dakwah.

Para penimba ilmu yang dirahmati Allah, agama kita yang mulia ini sangat menghargai kehormatan para ulama. Seperti yang digambarkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah di mukadimahnya dalam kitab Ar-Radd ‘ala Al-Jahmiyah; bahwa para ulama lah yang ‘menghidupkan’ orang-orang yang telah mati [hatinya] dengan Kitabullah, mereka lah yang mengajak orang sesat kepada hidayah, mereka lah yang memberikan pencerahan kepada mereka yang buta [mata hatinya] dengan cahaya [ilmu] dari Allah. Mereka lah yang membersihkan Kitabullah dari ta’wil/penyelewengan orang-orang jahil, kedustaan para pembohong, dan menyingkirkan tahrif/penyimpangan orang-orang ekstrim.

Salah satu bentuk pemuliaan kita terhadap ilmu yang mereka bawa adalah dengan fokus dalam belajar dan bertahap dalam mempelajarinya. Sebagaimana yang dilakukan oleh para sahabat radhiyallahu’anhum. Mereka mempelajari sepuluh ayat al-Qur’an dan berusaha memahami ilmu, keimanan dan amal yang terdapat di dalamnya. Sehingga hidup mereka penuh dengan keberkahan. Ucapan dan amalan mereka pun menjadi teladan bagi generasi yang datang sesudahnya. Padahal, sebelumnya mereka terbenam dalam kejahiliyahan dan keburukan. Kemudian dengan Islam lah mereka dimuliakan.

Bacalah al-Qur’an!

Sebagaimana sudah ditegaskan di awal, bahwa tujuan belajar membaca kitab kuning adalah untuk mengilmui al-Kitab dan as-Sunnah. Oleh sebab itu sangat tidak pantas bagi seorang penuntut ilmu -yang mengharapkan kedekatan diri di sisi Rabbnya- untuk kemudian mengosongkan hari-harinya dari kegiatan membaca al-Qur’an dan men-tadabburinya.


Bacalah Hadits!

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam -sebagaimana kita yakini- adalah manusia yang menyampaikan wahyu Allah kepada kita. Beliau lah sebaik-baik manusia yang memahami tafsir al-Qur’an dan hukum-hukum Allah. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Barangsiapa yang menaati rasul, sesungguhnya dia telah menaati Allah.” (QS. An-Nisaa’: 80)

Oleh sebab itu para ulama menerangkan, bahwa makna keimanan beliau sebagai rasul adalah; membenarkan beritanya, melaksanakan perintahnya, menjauhi larangannya, beribadah dengan tata-cara yang diajarkannya, dan berhukum dengan hukum-hukumnya.

Dengan demikian sudah semestinya seorang penuntut ilmu untuk meluangkan waktu membaca sabda-sabda manusia terbaik sepanjang masa. Menelaah lembaran-lembaran nasehat dan pelajaran yang beliau wariskan kepada kita umatnya. Bagaimana mungkin seorang penuntut ilmu -yang berusaha untuk mengilmui Kalam Rabbnya- kemudian berpaling dari memetik hikmah dan faidah dari hadits-hadits Nabi akhir zaman yang membawa rahmat bagi segenap alam? Semoga salawat dan salam tercurah kepadanya, para sahabat, dan segenap pengikut setia mereka.
Koleksi Kitab Ulama

penimba ilmu al-Kitab dan as-Sunnah sangat memerlukan keterangan dari para ulama. Apakah ulama tafsir, hadits maupun fiqih. Terlebih lagi dalam masalah aqidah atau tauhid. Karena itulah mengumpulkan karya-karya mereka dalam bentuk kitab atau file di dalam komputer adalah metode yang sangat tepat dan bermanfaat. Sehingga sewaktu-waktu kita butuhkan, dengan mudah kita akan bisa menemukan apa yang kita inginkan.

Kitab para ulama tentu sangat banyak jumlahnya. Terkadang satu judul kitab saja sudah kita temukan berjilid-jilid dan tiap jilidnya terdiri dari beratus-ratus halaman. Oleh sebab itu seorang penimba ilmu harus mengenal berbagai tipe kitab para ulama. Ada diantara kitab ulama itu yang ditulis berdasarkan susunan ayat sehingga jadilah ia kitab tafsir. Ada diantara kitab ulama yang disusun berdasarkan susunan hadits sehingga jadilah ia kitab syarah hadits. Ada pula kitab ulama yang khusus membahas bidang ilmu tertentu semacam aqidah, tauhid, fikih, adab, akhlak, siroh, dan lain sebagainya.

Untuk bisa mengetahui tingkatan buku atau kitab ulama seorang penuntut ilmu mesti mencari keterangan buku-buku apakah yang semestinya dibaca bagi pemula dan buku-buku apa yang sifatnya sebagai rujukan dan buku-buku apa yang memang ditulis bagi yang ilmunya sudah mapan dan mendalam. Diantara kitab yang bisa dibaca dalam hal ini misalnya Kitab al-’Ilmi karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al ’Utsaimin rahimahullah atau Ma’alim fi Thariq Thalab al-’Ilmi karya Syaikh Abdul ‘Aziz As Sad-han hafizhahullah.
Kitab Matan dan Kitab Syarah

Diantara istilah yang perlu diketahui oleh para penuntut ilmu adalah matan dan syarah. Matan adalah teks asli tanpa uraian penjelasan. Sepeti misalnya matan Shahih Bukhari, matan Shahih Muslim, matan ‘Umdatul Ahkam, matan Hadits Al Arba’in An Nawawiyyah, matan Kitab At Tauhid, dsb. Adapun yang dimaksud dengan syarah adalah penjelasan terhadap matan-matan tersebut. Sehingga bisa kita temukan kitab-kitab yang berisi syarah terhadap Sahih Bukhari, Sahih Muslim, ‘Umdatul Ahkam, Hadits Al Arba’in An Nawawiyyah, ataupun Kitab At Tauhid.

Kitab syarah ini pun beraneka ragam. Ada diantara kitab syarah ini yang ringkas, dan biasa disebut dengan istilah ta’liq/komentar atau hasyiyah/catatan pinggir. Misalnya ta’liq terhadap Matan al-’Aqidah ath-Thahawiyah oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah dan kitab Hasyiyah Tsalatsatul Ushul karya Syaikh Abdurrahman bin Qasim rahimahullah.

Ada lagi yang berupa uraian panjang lebar, dan inilah yang sering disebut dengan istilah syarah. Semacam kitab syarah Sahih al-Bukhari yang berjudul Fat-hul Bari karya Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-’Asqalani rahimahullah atau kitab syarah ‘Umdatul Ahkam yang berjudul Taisir al-’Allam karya Syaikh Abdullah Al-Bassam rahimahullah.
Koleksi Audio Ceramah Ulama

Tidaklah samar bagi kita di masa sekarang ini pesatnya kemajuan teknologi informasi. Diantaranya adalah berupa kemudahan untuk mendapatkan rekaman kajian dan ceramah/muhadharah para ulama dari berbagai negeri, baik yang disediakan di website mereka atau website dakwah lainnya. Mendengarkan ceramah mereka -yang notabene berbahasa arab- tentu akan sangat membantu kita dalam memperkaya kosakata dan membiasakan diri mendengar keterangan berbahasa arab dari para ulama.

Hal ini akan sangat efektif apabila kita juga telah memiliki kitab atau materi yang dibahas dalam kajian atau ceramah mereka. Tidak jarang juga ceramah mereka yang telah ditranskrip atau dibukukan dalam bentuk tulisan. Hal ini sangat membantu para penuntut ilmu pemula yang belum terbiasa menyimak penjelasan berbahasa arab, sebab mereka bisa membandingkan suara yang didengarkan dengan hasil transkrip yang dibaca.

Apabila kita cermati, sebagian ulama lebih banyak menyampaikan ceramah daripada menulis kitab. Meskipun demikian ternyata kita dapati banyak kitab karya beliau. Bagaimana bisa demikian? Tentu saja ini adalah hasil buah pena murid-muridnya yang menuliskan ulang penjelasan guru mereka kemudian diterbitkan dalam bentuk kitab. Salah satu contoh yang populer dalam hal ini adalah Syaikh Muhammad bin Shalih al-’Utsaimin rahimahullah. Banyak kitab beliau yang asalnya adalah pelajaran secara lisan yang kemudian dibukukan.

Contoh lain -yang sekarang masih hidup- adalah Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah dengan sejumlah kitab yang merupakan hasil transkrip dari pelajaran lisan yang beliau berikan. Misalnya, kitab al-Irsyad ila Shahih al-I’tiqad. Begitu pula kitab Durus fi Syarhi Nawaqidhil Islam, I’anat al-Mustafid bi Syarh Kitab at-Tauhid, dsb.

Contoh lainnya juga -yang sekarang masih hidup dan bisa diperoleh transkrip ceramah-ceramahnya di internet- adalah Syaikh Dr. Shalih bin Sa’ad as-Suhaimi hafizhahullah. Diantara pembahasan sangat bermanfaat -dalam bab keimanan- yang beliau sampaikan adalah kajian kitab at-Taudhih wal Bayan li Syajarat al-Iman karya Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di rahimahullah; penulis kitab tafsir Taisir al-Karim ar-Rahman. Dan diantara pembahasan paling berharga lainnya yang dibawakan oleh Syaikh Shalih as-Suhaimi adalah kajian kitab Taisir al-Karim ar-Rahman karya Syaikh as-Sa’di yang juga bisa didownload di dunia maya.

0 Response to "Distributor kitab kuning di Pulosari, Pemalang, Jawa Tengah wa 0856 0469 9205"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel